The power emak-emak ! Nenek ini potong Kabel Optik Koneksi Internet Dua Negara Mati Total

Jaringan Internet yang melayani Armenia pernah putus hingga mengakibatkan sambungan lumpuh total selama beberapa jam.


Bukan hanya pengguna Internet personal, tapi sambungan Internet korporasi pun terkena dampaknya.

Ini terjadi bukan akibat serangan peretas, tapi gara-gara ulah seorang nenek berusia 75 tahun !

Dia adalah Hayastan Shakarian (75) seorang pensiunan yang tinggal di kawasan miskin.

Bagaimana ia bisa memutus sambungan Internet padahal ia sendiri tak tahu apa Internet itu sebenarnya?

Peristiwa yang terjadi pada 2011 lalu ini bermula ketika Shakarian tengah mencari tembaga yang biasa ia jual sebagai barang rongsokan.

Saat melihat ada potongan tembaga, tanpa berlama-lama Shakarian pun menggalinya dengan menghujamkan sekop yang ia bawa berkali-kali.

Tanpa diduga, sekop yang ia hujamkan itu mengenai saluran kabel serat optik yang merupakan kabel utama pemasok sambungan Internet di Georgia dan Armenia.

Tak pelak, sambungan Internet dua negara itu lumpuh total selama beberapa jam.

Padahal sambungan itu bertanggung jawab atas 90 persen koneksi Internet di Armenia.

Para pengguna Internet di negara berpenduduk 3,2 juta orang itu kehilangan akses internet.

Lantaran koneksi dari provider Internet utama di negara itu, ArmenTel, FiberNet Communication, dan GNC-Alfa terputus.

Tak hanya itu, sebagian besar wilayah Georgia dan beberapa wilayah Azerbaijan juga terkena dampaknya.

Kerusakan itu berhasil dideteksi oleh sistem yang memantau sambungan serat optik dari Eropa Barat dan tim keamanan segera dikirim ke tempat itu.

"Ini akibat ulah seorang wanita berusia 75 tahun yang sedang menggali tembaga di tanah," kata seorang juru bicara kementerian dalam negeri Georgia, kepada AFP.

Media lokal setempat, menjuluki nenek ini sebagai "hacker sekop".

Ia dituntut telah melakukan perusakan terhadap properti dengan ancaman hukuman tiga tahun penjara.

Tapi Shakarian bersikeras bahwa hanyalah "wanita tua miskin" yang tidak mungkin mampu melakukan kejahatan semacam itu.

"Saya tidak memotong kabel ini. Saya tidak bisa melakukannya," katanya, berulang kali menangis ketika berbicara.

Shakarian, yang tinggal di desa Georgia yang miskin, Armazi, sekitar 10 mil dari ibukota Tbilisi, mengatakan bahwa dia hanya mengumpulkan kayu bakar.

"Saya tidak tahu apa itu internet," tambahnya.

"Ibuku tidak bersalah. Dia menangis sepanjang waktu. Dia sangat takut," kata putranya, Sergo Shakarian.

Kementerian dalam negeri Georgia mengatakan bahwa meskipun klaimnya tidak bersalah, Shakarian sudah mengaku memotong kabel serat optik.

Perusahaan yang memiliki kabel serat optik, Georgian Railway Telecom, mengatakan bahwa kerusakan itu serius, menyebabkan 90 persen pengguna Internet swasta dan perusahaan di negara tetangga, Armenia, kehilangan akses selama hampir 12 jam serta mengganggu penyedia layanan Internet Georgia.

Tetapi meskipun Georgian Railway Telecom bersikeras bahwa kabel 380 mil memiliki "perlindungan yang kuat", ini bukan pertama kalinya ada perusakan terhadap kabel.

Banyak koneksi internet Georgia juga sempat terputus pada tahun 2009 oleh pemulung lain yang menggali kabel saat berburu untuk menjual logam bekas.

Mencari kabel tembaga memang menjadi cara umum untuk menghasilkan uang di bekas Uni Soviet.

Beberapa pengusaha bahkan menggunakan traktor untuk mengeluarkan ratusan meter kabel dari bekas tempat pengujian nuklir di Semipalatinsk di Kazakhstan. (*)

BACA SUMBER