Kota Batu, Bhirawa - Jawa Timur akan dijadikan sentra ikan Arwana. Hal ini dilakukan Instalasi Budidaya Air Tawar (IBAT) Punten dengan mengembangkan budidaya ikan Arwana jenis silver di kolam percobaan di Desa Sidomulyo Kota Batu. Selama ini Jawa Timur tidak memiliki tempat budidaya ikan arwana sehingga hanya menjadi pasar bagi produsen ikan Arwana di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Sedikitnya 300 ekor bibit ikan Arwana Silver sudah ditebar di kolam uji coba. “Beberapa minggu ini kita kembangkan budidaya ikan Arwana, ini adalah salah satu upaya kita agar Jatim menjadi daerah penghasil Arwana, tidak lagi bergantung pada Jabar dan Jateng,” ujar Pengelola Teknologi Perbenihan IBAT Punten, Iwan Susanto, Kamis (4/10).
Ia menjelaskan ada 3 misi yang dilakukan dalam uji coba ini. Pertama, membuat bibit ikan Arwana yang tahan dingin. Kedua, membuat makanan ikan Arwana dari bahan yang murah namun memiliki kandungan gizi yang sama. Dan ketiga, menjadikan Jawa Timur sebagai daerah produsen ikan Arwana.
Namun para Pengelola IBAT saat ini terkendala suhu yang ektrim atau sangat dingin dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, suhu yang ada di kawasan kolam milik IBAT sempat mencapai 9 derajat. Padahal uji coba ini akan berlangsung selama 1 tahun.
“Tantangan kita memang kondisi cuaca yang ekstrem. Akhir akhir ini memang sangat dingin sekali sehingga sudah ada 50 ekor ikan Arwana yang mati,” ujar Iwan.
Namun jika dalam perkembangannya menunjukkan pertumbuhanyang bagus, maka IBAT Punten akan melanjutkan uji coba ini dengan tahap mengawinkan ikan. Diketahui, untuk melakukan budidaya ikan Arwana dibutuhkan lahan yang luas. Karena dalam kolam ukuran 1 meter persegi hanya bisa untuk 50 ekor anakan Arwana. Selain itu dalam kolam tersebut airnya juga harus mengalir deras. Pakan Arwana juga harus pakan hidup seperti jangkrik dan ikan gatul.
Selain ikan arwana, IBAT Punten juga telah mengembangkan budidaya ikan lokal lain seperti, uceng, wader, dan koi. Budidaya ikan uceng dan wader telah dilakukan di kolam seluas kurang lebih 450 meter persegi. Sebelumnya, IBAT juga dikenal sebagai sentra pengembangan Ikan Mas Punten. [nas]
BACA SUMBER
Sedikitnya 300 ekor bibit ikan Arwana Silver sudah ditebar di kolam uji coba. “Beberapa minggu ini kita kembangkan budidaya ikan Arwana, ini adalah salah satu upaya kita agar Jatim menjadi daerah penghasil Arwana, tidak lagi bergantung pada Jabar dan Jateng,” ujar Pengelola Teknologi Perbenihan IBAT Punten, Iwan Susanto, Kamis (4/10).
Ia menjelaskan ada 3 misi yang dilakukan dalam uji coba ini. Pertama, membuat bibit ikan Arwana yang tahan dingin. Kedua, membuat makanan ikan Arwana dari bahan yang murah namun memiliki kandungan gizi yang sama. Dan ketiga, menjadikan Jawa Timur sebagai daerah produsen ikan Arwana.
Namun para Pengelola IBAT saat ini terkendala suhu yang ektrim atau sangat dingin dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, suhu yang ada di kawasan kolam milik IBAT sempat mencapai 9 derajat. Padahal uji coba ini akan berlangsung selama 1 tahun.
“Tantangan kita memang kondisi cuaca yang ekstrem. Akhir akhir ini memang sangat dingin sekali sehingga sudah ada 50 ekor ikan Arwana yang mati,” ujar Iwan.
Namun jika dalam perkembangannya menunjukkan pertumbuhanyang bagus, maka IBAT Punten akan melanjutkan uji coba ini dengan tahap mengawinkan ikan. Diketahui, untuk melakukan budidaya ikan Arwana dibutuhkan lahan yang luas. Karena dalam kolam ukuran 1 meter persegi hanya bisa untuk 50 ekor anakan Arwana. Selain itu dalam kolam tersebut airnya juga harus mengalir deras. Pakan Arwana juga harus pakan hidup seperti jangkrik dan ikan gatul.
Selain ikan arwana, IBAT Punten juga telah mengembangkan budidaya ikan lokal lain seperti, uceng, wader, dan koi. Budidaya ikan uceng dan wader telah dilakukan di kolam seluas kurang lebih 450 meter persegi. Sebelumnya, IBAT juga dikenal sebagai sentra pengembangan Ikan Mas Punten. [nas]
BACA SUMBER
0 comments